Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Q.S. Al-Israa:1)
Pengertian Isra' dan Mi'raj
Isra' Mi'raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW selama satu malam. Kejadian ini merupakan peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah menunaikan shalat lima waktu.
Isra' yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW yang diberangkatkan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Sedangkan Mi'raj adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha dan Rofroful Akhdlor. Disanalah beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan shalat lima waktu.
Isra' Mi'raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Menurut mayoritas ulama, Isra' Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum Nabi hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. yang bertepatan pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.
Sejarah Perjalanan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Perjalanan Rasululullah dimulai dengan menggunakan buraq bersama Jibril. Jibril berkata, "turunlah dan kerjakanlah shalat" Rasulullah pun turun. Kemudian Jibril bertanya, "dimanakah engkau sekarang?"
"tidak tahu", jawab Rasul.
"Engkau berada di Madinah, disanalah engkau akan berhijrah", kata Jibril.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Syajar Musa (Masyan) tempat penghentian Nabi Musa ketika lari dari Mesir, kemudian kembali ke Tunisia tempat Nabi Musa AS menerima wahyu, lalu ke Baitullahmi (Betlehem) tempat kelahiran Nabi Isa AS, dan diteruskan ke Masjidil Aqsha di Yerussalem yang merupakan kiblat nabi-nabi terdahulu.
Kemudian Jibril menurunkan Rasulullah dan menambatkan kendaraannya. Setelah Rasul memasuki masjid, ternyata disana sudah ada para Nabi dan Rasul yang sedang menunggu kedatangannya. Kemudian Rasulullah bertanya, "siapa mereka?"
"saudaramu para Nabi dan Rasul", jawab Jibril.
Kemudian Jibril membimbing Rasul menuju sebuah batu besar, dan tiba-tiba Rasul melihat tangga yang sangat indah, yang pangkalnya adalah di Maqdis dan ujungnya menyentuh langit. Kemudian Rasulullah bersama Jibril naik tangga itu menuju kelangit tujuh dan Sidratul Muntaha. "Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,(yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar." (Q.S. An-Najm:13-18)
Selanjutnya Rasulullah melanjutkan perjalanan menghadap Allah tanpa ditemani Jibril. Saat menghadap Allah SWT, Rasul mendapatkan perintah shalat lima waktu. Dan kemudian Allah memerintahkan Rasul untuk menyampaikan perintah shalat itu kepada umatnya. Kemudian Rasul turun ke Sidratul Muntaha. Jibril berkata, "Allah telah memberikan kehormatan kepadamu dengan penghormatan yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari makhluk-Nya baik malaikat yang terdekat maupun Nabi yang diutus. Dan Dia telah membuatmu sampai suatu kedudukan yang tak seorangpun dari penghuni langit maupun penghuni bumi dapat mencapainya. Berbahagialah engkau dengan penghormatan yang diberikan Allah kepadamu berupa kedudukan tinggi dan kemuliaan yang tiada bandingnya. Ambillah kedudukan tersebut dengan bersyukur kepada-Nya karena Allah adalah Tuhan pemberi nikmat yang menyukai orang-orang yang bersyukur."
Lalu Rasulullah langsung memuji Allah atas semua itu.
Kemudian Jibril berkata, "Berangkatlah ke surga agar aku perlihatkan kepadamu apa yang menjadi milikmu disana sehingga engkau lebih zuhud disamping zuhudmu yang telah ada, dan sampailah di surga Allah SWT. Tidak ada satu tempat pun aku biarkan terlewatkan."
Rasululullah pun sangat kagum setelah melihat seluruh isi surga. Kemudian Rasul juga diperlihatkan neraka sehingga Rasul dapat melihat langsung belenggu-belenggu dan rantai-rantainya. Setelah Rasul diperlihatkan surga dan neraka, kemudian Rasulullah turun ke bumi dan kembali ke masjidil haram yang saat itu waktunya menjelang subuh.
Dalam perjalanan Isra, Nabi Muhammad SAW mengalami beberapa cobaan, diantaranya:
Pengertian Isra' dan Mi'raj
Isra' Mi'raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW selama satu malam. Kejadian ini merupakan peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah menunaikan shalat lima waktu.
Isra' yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW yang diberangkatkan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Sedangkan Mi'raj adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha dan Rofroful Akhdlor. Disanalah beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan shalat lima waktu.
Isra' Mi'raj terjadi pada periode akhir kenabian di Makkah sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Menurut mayoritas ulama, Isra' Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum Nabi hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. yang bertepatan pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.
Sejarah Perjalanan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Perjalanan Rasululullah dimulai dengan menggunakan buraq bersama Jibril. Jibril berkata, "turunlah dan kerjakanlah shalat" Rasulullah pun turun. Kemudian Jibril bertanya, "dimanakah engkau sekarang?"
"tidak tahu", jawab Rasul.
"Engkau berada di Madinah, disanalah engkau akan berhijrah", kata Jibril.
Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Syajar Musa (Masyan) tempat penghentian Nabi Musa ketika lari dari Mesir, kemudian kembali ke Tunisia tempat Nabi Musa AS menerima wahyu, lalu ke Baitullahmi (Betlehem) tempat kelahiran Nabi Isa AS, dan diteruskan ke Masjidil Aqsha di Yerussalem yang merupakan kiblat nabi-nabi terdahulu.
Kemudian Jibril menurunkan Rasulullah dan menambatkan kendaraannya. Setelah Rasul memasuki masjid, ternyata disana sudah ada para Nabi dan Rasul yang sedang menunggu kedatangannya. Kemudian Rasulullah bertanya, "siapa mereka?"
"saudaramu para Nabi dan Rasul", jawab Jibril.
Kemudian Jibril membimbing Rasul menuju sebuah batu besar, dan tiba-tiba Rasul melihat tangga yang sangat indah, yang pangkalnya adalah di Maqdis dan ujungnya menyentuh langit. Kemudian Rasulullah bersama Jibril naik tangga itu menuju kelangit tujuh dan Sidratul Muntaha. "Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,(yaitu) di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar." (Q.S. An-Najm:13-18)
Selanjutnya Rasulullah melanjutkan perjalanan menghadap Allah tanpa ditemani Jibril. Saat menghadap Allah SWT, Rasul mendapatkan perintah shalat lima waktu. Dan kemudian Allah memerintahkan Rasul untuk menyampaikan perintah shalat itu kepada umatnya. Kemudian Rasul turun ke Sidratul Muntaha. Jibril berkata, "Allah telah memberikan kehormatan kepadamu dengan penghormatan yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari makhluk-Nya baik malaikat yang terdekat maupun Nabi yang diutus. Dan Dia telah membuatmu sampai suatu kedudukan yang tak seorangpun dari penghuni langit maupun penghuni bumi dapat mencapainya. Berbahagialah engkau dengan penghormatan yang diberikan Allah kepadamu berupa kedudukan tinggi dan kemuliaan yang tiada bandingnya. Ambillah kedudukan tersebut dengan bersyukur kepada-Nya karena Allah adalah Tuhan pemberi nikmat yang menyukai orang-orang yang bersyukur."
Lalu Rasulullah langsung memuji Allah atas semua itu.
Kemudian Jibril berkata, "Berangkatlah ke surga agar aku perlihatkan kepadamu apa yang menjadi milikmu disana sehingga engkau lebih zuhud disamping zuhudmu yang telah ada, dan sampailah di surga Allah SWT. Tidak ada satu tempat pun aku biarkan terlewatkan."
Rasululullah pun sangat kagum setelah melihat seluruh isi surga. Kemudian Rasul juga diperlihatkan neraka sehingga Rasul dapat melihat langsung belenggu-belenggu dan rantai-rantainya. Setelah Rasul diperlihatkan surga dan neraka, kemudian Rasulullah turun ke bumi dan kembali ke masjidil haram yang saat itu waktunya menjelang subuh.
Dalam perjalanan Isra, Nabi Muhammad SAW mengalami beberapa cobaan, diantaranya:
- Ada suara yang memanggil dari pihak kanan 3 kali dan dari pihak kiri 3 kali, namun Nabi Muhammad tidak menengok kearah panggilan tersebut. Panggilan tersebut adalah panggil Yahudi dan Nasrani.
- Nabi juga mendapat panggilan dari seorang wanita dengan perhiasannya yang bagus, tetapi Nabi Muhammad tidak berpaling karena panggilan tersebut adalah panggilan dunia.
- Nabi juga disuguhkan dua gelas yang berisi minuman susu dan arak, maka Nabi Muhammad memilih meminum susu.
Komentar
Posting Komentar