Essay Terbaik Putra (MPAJ PGSD 2015)



Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013
Oleh : Uhar Gatu Melanam
Kelompok : 19

        Indonesia kini tengah berbenah mengenai ekonomi, politik, dan tentu saja pendidikan. Terlepas dari semua itu, kualitas pendidikan di Indonesia mengalami turun naik. Kita semua tahu bahwa sistem pendidikan kita sedang mengalami perombakan besar-besaran mengenai perpindahan sistem pembelajaran KTSP ke Kurikulum 2013. Namun sayangnya banyak terjadi pro dan kontra yang terjadi dikalangan masyarakat menyangkut sistem pembelajaran yang baru. Seperti yang kita ketahui Indonesia sedang menerapkan Kurikulum 2013 sebagai pengganti Kurikulum KTSP yang telah lama diselenggarakan. Kontroversi Kurikulum 2013 menjadi perbincangan hangat dimana-mana terutama di dunia maya, terdapat lebih dari 15.000 percakapan tentang Kurikulum 2013, namun banyak masyarakat yang kecewa dengan kurikulum baru. Pasalnya banyak siswa dan sekolah yang masih beradaptasi menyesuaikan cara pembelajaran baru mengingat Kurikulum 2013 menuntut murid agar lebih aktif dibanding guru. yang mungkin sistem ini masih belum sempurna dan membutuhkan waktu lebih untuk pengenalan kedepannya kepada sekolah dan siswa yang telah terbiasa menggunakan sistem KTSP.
        Membicarakan sistem pembelajaran KTSP dan Kurikulum 2013 pasti terdapat kelebihannya masing-masing sebagai berikut :

Kelebihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP 2006)

  • Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih, dan pengembang kurikulum

  • KTSP akan mengurangi beban belajar siswa sangat padat, karena beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak

  • Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi/ konten kurikulum sesuai dengan kondisi sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing

  • Kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan

  • Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar siswa

  • Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan kreatifitasnya dalam penyelenggaraannya dan lain-lain


Sedangkan kelebihan Kurikulum 2013

  • Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang nantinya teritegritas menjadi satu.

  • Asumsi dari Kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antar siswa

  • Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan Anak Usia Dini

  • Kesiapan terletak pada guru-guru juga harus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus-menerus

  • Setelah membahas kelebihan kedua sistem pembelajaran tadi pasti ada kelemahannya masing-masing sebagai berikut :


Kelemahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP 2006)

  • Kurangnya SDM yang diharapkan mampu KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada serta minimnya guru dan sekolah

  • Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP

  • Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehesif baik konsep, penyusunannya maupun prakteknya di lapangan

  • Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam, sebagai syarat spesifikasi untuk profesi


Kelemahan Kurikulum 2013

  • Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam Kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dengan proses pengembangan Kurikulum 2013.

  • Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam Kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan Ujian Nasional (UN) masih diberlakukan.

  • Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.

  • Dan tentu saja siswa dituntut harus lebih aktif dibandingkan guru yang mungkin dapat mengakibatkan beban pikiran siswa dan dapat mempengaruhi mental siswa.


Menurut saya bukan hanya kurikulum pendidikan yang harus di ubah, namun mental perilaku rakyat Indonesia harus diubah, mental bersih, mental berani, dan mental kritis dalam berpikir juga harus di tanamkan sejak dini sehingga tidak terjadi kekagetan sosial mengenai perpindahan kurikulum baru. dan jika ada kebijakan baru dalam pemerintah harus disosialisasikan secepat dan sejelas mungkin kepada masyarakat agar semua lebih jelas, transparan dan masyarakat pun lebih mengerti dan bisa mengeluarkan pendapat dengan baik.

Komentar