Notulensi Diskusi Online PGSD FIP UNJ dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional

PJJ Ideal di Masa Pandemi Covid-19

Pemateri : Dra. Evita Adnan, M.Psi.
Tanggal : Minggu, 19 April 2020. 
Waktu : 20.00 - 22.00

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Hallo, semuanya apa kabar? πŸ‘‹πŸ» Semoga masih dalam keadaan sehat yaa. Nih, ada catatan penting mengenai diskusi online yang dilakukan. Yuk, disimak πŸ™πŸ»

❗Akibat dari pandemi Covid 19, pemerintah memutuskan kebijakan untuk pembatasan sosial berskala besar. Yang dimana, semua aktivitas dilakukan di rumah. Seperti, bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah. Keadaan seperti ini dapat menimbulkan reaksi dan dampak psikologis pada setiap individu dalam derajat yang berbeda-beda. Kondisi ini membuat semua aktivitas yang kita lakukan tidak maksimal, tetapi kita harus berupaya mengoptimalkan belajar dengan baik.

πŸ“– Pembelajaran yang baik seharusnya mengakomodir beberapa aspek, yaitu: fisik, emosi, pikiran/ingatan, dan kesadaran. Dalam situasi seperti ini, fisik tidak maksimal, emosi tidak stabil (khawatir). Wabah 
covid-19 ini semakin mengkhwatirkan sehingga mengganggu ingatan/pikiran kita. Demikian juga dengan kesadaran, kita tahu bahwa kita harus belajar, tetapi di sisi lain keadaan yang mengganggu akan mempengaruhi pikiran selama proses belajar. Apabila ke empat aspek tersebut berlangsung dengan baik, maka proses belajar-mengajar akan menyenangkan, namun melihat keadaan sekarang di masa pandemi covid-19 sulit untuk mencapai ke empat hal tersebut dengan baik. Keadaan sekarang, menuntut kita untuk melakukan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran 
daring. 

πŸ“Œ Kelebihan pembelajaran daring yaitu :
1. Dapat mengikuti pembelajaran di mana pun, kapan pun asalkan mempunyai akses internet
2. Lebih efisien dalam hal waktu belajar.
3. Lebih fleksibel dalam melakukan tanya jawab, baik kepada sesama PD maupun pendidik, 
melalui media chatting yang disediakan
4. Dapat mereview pembelajaran secara berulang-ulang jika memang belum paham karena materi sudah tersimpan
5. Mendapatkan pengalaman gaya belajar yang berbeda dengan berbagai aktivitas 
pembelajaran daring (keterampilan TIK dalam pembelajaran)
6. Terlatih lebih mandiri, kreatif, bertanggung jawab dalam studinya. Hingga mempunyai 
kepercayaan diri yang tinggi.

πŸ“Œ Kekurangan pembelajaran daring yaitu :
1. Sangat tergantung dari kedisiplinan mahasiswa self-regulated learning
2. Sangat tergantung pada koneksi internet. Koneksi internet lambat/bermasalah dapat 
membuat frustrasi dan pembelajaran terhambat
3. Harus mempelajari aplikasi PJJ. Dengan begitu, memberi beban lain selain materi perkuliahan bagi 
pendidik & PD.
4. Mahalnya perangkat gadget dan keterbatasan jaringan untuk sebagian kalangan tidak 
bisa diakses oleh semua orang yang membutuhkan. 
5. Beberapa mata kuliah sulit diterapkan dalam bentuk online 

✨Kesehatan Mental dalam Pembelajaran Jarak Jauh✨

Kesehatan mental adalah kemampuan individu dalam menyesuaikan diri terhadap diri sendiri, 
lingkungan, mampu menerima realita hidup dengan efektif dan menyenangkan. Kesehatan 
mental perlu kita jaga, baik dosen maupun mahasiswa. Keadaan seperti ini, membuat mahasiswa 
atau dosen merasa tidak maksimal dalam melaksanakan pembelajaran, contohnya adalah dosen 
perempuan terbagi fokusnya dengan urusan rumah tangga dan mahasiswa yang harus membantu 
orang tua. Orang yang sehat mental menampakkan kepribadian yang sehat, konsep dirinya bagus 
dan positif, berhubungan baik dengan orang lain, dan komunikasi terbuka. 

πŸ“Œ Indikator Kesehatan Mental Yang Baik yaitu :
1. Memahami diri (self knowledge)
2. Memiliki Self Esteem
3. Rasa aman yang memadai
4. Mampu memberi dan menerima kasih sayang
5. Mampu berhubungan baik dengan orang lain
6. Produktif
7. Merasa puas dengan keberadaan diri (fisik)
8. Mampu mengatasi tekanan
9. Tidak hipersensitif
10. Mampu membuat keputusan yang reasonable
11. Mampu menerima kelebihan & kekurangan orang lain

πŸ“Œ Indikator Kesehatan Mental Yang Buruk yaitu :
1. Membolos
2. Tidak jujur, suka berbohong
3. Prestasi akademik buruk
4. Drop-Out
5. Suka membuat keributan
6. Pasif dan inferior yang kompleks
7. Agresif secara fisik dan emosi
8. Hubungan personal yang buruk
9. Penggunaan obat-obatan

➡️ Hal yang dapat mempengaruhi kesehatan mental yaitu faktor eksternal (luar diri) dan 
internal (dalam diri).

πŸ‘¨πŸ»‍πŸŽ“Mahasiswa yang tidak sehat mental dapat disebabkan oleh kepribadian 
pendidik seperti pendiidk yang terlalu kaku, dan tidak mau tahu apa yang dirasakan oleh 
mahasiswa, materi yang disampaikan pendidik tidak memadai sehingga peserta didik tidak tertarik untuk mendalami materi yang disampaikan oleh pendidik, kurikulum yang terlalu kaku, pemberian ujian atau tugas yang tidak tepat (terlalu berat atau terlalu ringan), adanya pengharapan yang tinggi oleh orang-orang terdekat yang selalu menuntut menjadi yang terbaik, selain itu masalah keluarga seperti terkait faktor ekonomi (pembelian kuota).

➡️ Seseorang yang tidak sehat mental terdapat faktor di dalam peserta didik itu sendiri, seperti : kepribadian yang labil, tertutup, kurang bersosialisasi. Selain itu, latar belakang pendidikan yang buruk (tidak memilliki value untuk menganggap pendidikan itu penting) dan rendahnya IQ sangat berpengaruh dalam belajar.

πŸ“Œ Penentu Keberhasilan Pembelajaran Jarak Jauh
yaitu terkait dengan kebijakan yang jelas dan mengikat kebijakan ini tentunya datang dari pengajar, sistem aplikasi yang handal dan fungsional (yang perlu dikomunikasikan supaya tepat dan tidak memberatkan mahasiswa dan dosen), perlu adanya komunikasi timbal balik antara mahasiswa dan dosen, infrastruktur yang stabil danmemadai, konten pembelajaran, dan 
literasi (kecakapan TIK pengajar dan peserta didik)

πŸ“š Pembelajaran Jarak Jauh Melalui Daring
1. Optimalkan LMS (Learning Management System) seperti Google Classroom, Edmodo, dsb.
2. Optimalkan Video Conference seperti Zoom, skype, dsb.
3. Optimalkan Media Sosial seperti WA Group, fitur “Live” di Instagram atau Facebook, dsb.
4. Optimalkan Konten Multimedia

πŸ“Œ Pembelajaran Jarak Jauh Yang Optimal dan Sehat Mental
1. Tetapkan standar materi dan tugas – tugas yang masuk akal (jenis tugas, waktu kumpul, kuota yg dibutuhkan, dsb). Dan hal Ini terkait dengan dosen yang memberikan tugas-tugas
2. Maksimalkan berbagai opsi PJJ yang ada, membuat variasi pembelajaran jadi menarik dan tidak menegangkan
3. Komunikasi antara pendidik dan peserta didik mengenai kendala yang dihadapi Peserta Didik
4. Adanya sedikit pemakluman
5. Tetap menjaga akal sehat walaupun dalam keadaan ketidakpastian

Cukup sekian yang dapat disampaikan. Terimakasih Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Komentar